1.
Pengertian Stress
a. Arti
penting stress
Stress
merupakan suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun psikologis. Dapat dikatakan
juga stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang menimbulkan tekanan,
perubahan, ketegangan emosi, dan lain-lain.
Ø
Menurut
Hans Selye, “Stress adalah respon manusia yang bersifat nonspesifik terhadap setiap
tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.”
GAS (General Adaptation Syndrom) merupakan respon fisiologis dari
seluruh tubuh terhadap stress. Respon yang terlibat didalam nya adalah sistem saraf
otonom dan sistem endokrin.
Terdapat 3 fase, yaitu :
o
Fase
Alarm (waspada)
o
Fase
Resistance (melawan)
o
Fase
Exhaustion (kelelahan)
Ø
Faktor-faktor
individual dan sosial yang menjadi penyebab stress, yaitu :
Ø
Faktor
Individu
Biasanya yang menyebabkan diri
individu mengalami stress berasal dari keadaan atau kondisi keluarga,seperti
salah pola asuh, broken home, keadaan ekonomi yang sulit, serta kurangnya kecocokan
dengan aturan keluarga. Itu semua hanya sebagian kecil faktor individu yang menyebabkan
stress.
Ø
Faktor
Sosial
Seseorang mengalami stress bukan
hanya karena faktor individu saja, melainkan dikarenakan faktor sosialnya juga.
Faktor sosial yang dimaksud seperti disebabkan karena bencana alam (gempa bumi,
tsunami, longsor, banjir, kebakaran, dan lain-lain). Karena sebab-sebab itulah
biasanya individu tersebut merasakan goncangan yang sangat kuat dan jika
individu tersebut tidak bias terima keadaan tersebut maka akan menyebabkan
seseorang mengalami stress.
b. Tipe-tipe
Stress
Tipe-tipe
stress terbagi menjadi empat, yaitu :
Ø Tekanan
Biasanya
tekanan muncul tidak hanya dalam diri sendiri, mealinkan di luar diri juga. Karena
biasanya apa yang menjadi pandangan kita terkadang bertentangan dengan pandangan
orang tua, itu yang terkadang menjadi salah satu tekanan psikologis bagi
seorang anak yang akan menimbulkan stress pada anak tersebut.
Ø Frustasi
Suatu
kondisi psikologis yang tidak menyenangkan sebagai akibat terhambatnya
seseorang dalam mencapai apa yang diinginkannya.
Ø Konflik
Perbedaan
pendapat, perbedaan cara pandang bahkan perbedaan pandangan dalam mencapai
suatu tujuan itu akan menimbulkan koflik. Biasanya tidak hanya konflik dengan
diri sendiri, banyak juga konflik ini terjadi antar beberapa orang, kelompok,
bahkna organisasi.
Ø Kecemasan
Khawatir, gelisah, takut dan
perasaan semacamnya itu merupakn suatu tanda atau sinyal
seseorang mengalami kecemasan. Biasanya
kecemasan di timbulkan karena adanya rasa
kurang nyaman, rasa tidak aman
atau merasa terancam pada dirinya.
c.
Pendekatan problem solving
terhadap stress
Proses
mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan masalah
berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan
yang cermat dan akurat. Atau ketika kita mendapatkan masalah dan membuat kita
stress, lebih baik kita berdoa dan memohon petunjuk dari yang Maha Kuasa.
Ø Strategi coping yang spontan
mengatasi stress, yaitu :
Menurut
Lazanus, penanganan stress atau coping terdiri dari dua bentuk, yaitu :
- Problem-Pocused
Coping (coping yang berfokus pada masalah)
Penanganan
stress atau coping yang digunakan oleh individu yang mengahadapi masalahnya dan
berusaha menyelesaikannya.
- Emotional-Pocused
Coping (coping yang berfokus pada emosi)
Penanganan
stress dimana individu memberikan respon terhadap situasi stress dengan cara
emosional, terutama dengan penilaian defensive.
Sumber :
Sumber Gambar :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar