Minggu, 09 Oktober 2011

Manusia dan Keindahan

A. Pengertian Keindahan

Kata keindahan berasal dari kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sbagainya. Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal. 

Disamping itu terdapat juga perbedaan menurut luasnya pengertian, yaitu :

1. Keindahan dalam arti luas : 
meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.

2. Keindahan dalam arti estetis murni : 
pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan sgala sesuatu yang diserapnya.

3. Keindahan dalam arti terbatas : 
menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

B. Nilai Estetik

Teori umum tentang The Liang Gie menjelaskan bahwa keindahan dianggap sbagai jenis nilai seperti nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan dan sbagainya. Nilai yang berhubungan dengan sgala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.

Penggolongan yang penting, yaitu :

1. Nilai Ekstrinsik : 
sifat baik dari suatu benda sbagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory) yakni yang bersifat sbagai alat atau membantu.

2. Nilai Intrinsik : 
sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sbagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan itu sendiri.

C. Sebab manusia menciptakan keindahan, yakni :

1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan

D. Renungan

Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, antara lain :

1. Teori Pengungkapan

Dalil teori ini adalah bahwa “arts is an expresition of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952), beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan”. Seorang tokoh lainnya Leo Tolstoi, dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

2. Teori Metafisik

Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu contoh teori tertua, yakni berasal dari Plato yang karyanya sbagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori peniruan (imitation teori).

3. Teori Psikologis

Berdasarkan psikoanalisis dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.

4. Teori Permainan

Teori ini dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, seni adalah dorongan bathin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.

5. Teori Penandaan (Signification Theory)

Dalam teori ini memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia. 

Sumber : Modul IBD . Gunadarma

Manusia dan Cinta Kasih

A. Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada). Sedangkan kata kasih berarti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sbagai perasaan sayang (suka) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasih.

Pengertian tentang cinta dikemukakan oleh Dr.Sarlito.W.Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu :

1. Keterikatan : 
adanya perasaan untuk hanya bersama dia,segalanya diprioritaskan untuk dia dan tidak mau dengan yang lain kecuali dengan dia.

2. Keintiman : 
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah lakuyang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi.

3. Kemesraan : 
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen saat jauh atau lama tak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.

Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu :

1. Cinta tingkat tinggi : cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah
2. Cinta tingkat menengah : cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat.
3. Cinta tingkat rendah : cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

B. Pengertian Kasih Sayang

Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

C. Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

D. Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam komunikasi ritual.

E. Belas Kasihan

Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta, yaitu :

1. Cinta Agape : cinta manusia kepada Tuhan.
2. Cinta Philia : cinta kepada ibu/bapak (orang tua) dan saudara.
3. Cinta Erros : cinta antara pria dan wanita.

Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dan cinta ini bukan karena cakapnya, cantiknya, kayanya, melainkan karena penderitaannya.

Sumber : Modul IBD . Gunadarma

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN


IBD yang berasal dari nama Basic Humanities, yang berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah ini berasal dari bahasa Latin yaitu Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.

Hampir disetiap jaman, seni termasuk sastra memegang peran penting dalam the humanities. Karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan dan bukan formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat di filsafat atau agama. Seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, karena seni lebih mudah berkomunikasi sehingga nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

Prosa sering disebut juga narrative fiction, dalam bahasa Indonesia narrative fiction diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sbagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang terdiri dari pemeran, lakuan, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Dalam kesusastraan Indonesia, prosa terdiri dari 2 jenis yaitu :

1. Prosa Lama, meliputi :

Ø Dongeng-Dongeng
Ø Hikayat
Ø Sejarah
Ø Epos
Ø Cerita Pelipur Lara

2. Prosa Baru, meliputi :

Ø Cerita Pendek
Ø Roman/Novel
Ø Biografi
Ø Kisah
Ø Otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

Seni yang bertulang punggung pada cerita, seperti prosa fiksi langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Prosa memiliki nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, yaitu :

Ø Prosa fiksi memberikan kesenangan
Ø Prosa fiksi memberikan informasi
Ø Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Ø Prosa fiksi memberikan keseimbangan wawasan

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

Puisi dipakai sbagai media pembelajaran dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat dalam ilmu budaya dasar. Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

Ø Figura bahasa
Ø Kata-kata yang ambiquitas
Ø Kata-kata berjiwa
Ø Kata-kata konotatif
Ø Pengulangan

Alasan-alasan penyajian puisi dalam perkuliahan ilmu budaya dasar, yaitu :

Ø Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Ø Hubungan puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Ø Hubungan puisi dan keinsyafan sosial




Manusia dan Kebudayaan

Manusia menurut segi ilmu eksakta, manusia merupakan kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (ilmu biologi). Sedangkan menurut segi ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan yang sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosial). Dan manusia merupakan mahluk yang slalu ingin mempunyai kekuasaan (ilmu politik).

Manusia terdiri dari 4 unsur, yaitu :

1. Jasad : 
badan kasar manusia yang nampak, dapat diraba, dilihat, dan menempati ruang serta waktu.


2. Hayat : 
mengandung unsur hidup dengan ditandai gerak.


3. Ruh : 
bimbingan dan pimpinan Tuhan, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.


4. Nafs : 
kesadaran tentang diri.

Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur, yaitu :

1. Id : 
suatu kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni yang menunjukan ciri alami yang irasional dan terkait masalah sex.


2. Ego : 
struktur kepribadian eksekutif karena peranannya menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dimengerti orang lain.


3. Superego : 
pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.

Hakekat manusia, yaitu :

1. Manusia ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
3. Mahluk biokultural yakni mahluk hayati yang budayawi.
4. Mahluk ciptaan Tuhan yang terkait denagn lingkungan dan mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

B. Kebudayaan menurut para ahli seperti yang dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi bahwa kebudayaan merupakan semua hasil dari karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari pengertian tersebut menunjukan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sbagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterprestasikan dan memahami lingkungan. Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya 7 unsur kebudayaan, yakni 

1) Unsur Religi
2) Sistem Kemasyarakatan
3) Sistem Peralatan
4) Sistem Mata Pencaharian Hidup
5) Sistem Bahasa
6) Sistem Pengetahuan 
7) Seni

Suatu kebudayaan tidak bersifat statis melainkan dinamis,terjadinya perubahan kebudayaan karena dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya. Contohnya perubahan kebudayaan yang sangat dinamis terjadi di negara Indonesia, karena kebudayaannya sudah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan barat, karena masyarakat Indonesia terlalu menyerap kebudayaan asing tanpa melihat baik buruknya kebudayaan tersebut sehingga dapat berdampak negatif bagi negara Indonesia. Maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia.

Sumber : Modul IBD . Gunadarma