Jumat, 30 Desember 2011

Manusia dan Kegelisahan


A.      Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak tenang, tidak sabar, dan cemas.
Kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tenteram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran, ataupun ketakutan.

Sigmund Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu :
1.      Kecemasan Kenyataan (Obyektif)
Ø  Suatu pengalaman perasaan sebagai pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
2.      Kecemasan Neorotis
Ø  Timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam, yakni :
·         Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
·         Bentuk ketakutan yang irasional (phobia).
·         Rasa takut lain karena gugup, gagap, dan sebagainya.
3.      Kecemasan Moril
Ø  Disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi yang kurang sehat yang membuat orang merasa khawatir, cemas, takut gelisah dan putus asa, yaitu antara lain :
·         Iri
·         Dengki
·         Marah
·         Gelisah
·         Cinta
·         Rasa kurang

B.      Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing sendiri berarti tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
Keterasingan adalah bagian dari hidup manusia. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

C.      Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti sunyi atau lengang, atau tidak berteman. Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan.

D.     Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian akibat dari pikiran yang tidak konsentrasi.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti, ialah :
·         Obsesi
·         Phobia
·         Kompulasi
·         Hysteria
·         Delusi
·         Halusinasi
·         Keadaan emosi

SUMBER : MODUL IBD. GUNADARMA

Manusia dan Harapan


A.      Pengertian Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup.
Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan bergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan YME.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan, yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia mempunyai harapan. Hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia adalah :
·         Kelangsungan hidup
·         Keamanan
·         Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
·         Diakui lingkungan
·         Perwujudan cita-cita

B.      Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya yang artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran, yaitu :
1.      Teori Koherensi
Ø  Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Teori Korespondensi
Ø  Teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan itu.
3.      Teori Pragmatis
Ø  Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayan itu dapat dibedakan atas :
·         Kepercayaan pada diri sendiri
·         Kepercayaan pada orang lain
·         Kepercayaan pada pemerintahan
·         Kepercayaan pada Tuhan


SUMBER : MODUL IBD. GUNADARMA