Kepribadian
adalah terjemahan dari bahasa Inggris “personality”
dan kata “persona” berasal dari
bahasa Yunani yang berarti topeng.
Lalu
tahukah kamu apa itu kepribadian yang sehat? Bagaimanakah ciri-ciri kepribadian
yang sehat?
Berikut kepribadian sehat menurut beberapa ahli, yaitu :
a.
Gordon W. Allport (1897-1967)
Allport
menyatakan “kepribadian adalah organisasi
dinamis dari system-sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan
caranya yang khas (unik) dalam penyesuaian dengan lingkungan.”
Pandangan-pandangan
Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian terbagi ke dalam tujuh kriteria kepribadian yang matang, yaitu:
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang maka diri
itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri berpusat hanya
pada individu, kemudian ketika pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas
meliputi nila-nilai dan cita-cita yang abstrak. Jadi, ketika orang menjadi
matang, dia mengembangkan perhatian-perhatian diluar diri. Akan tetapi tida
cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang diluar diri. Orang harus
menjadi partisipan yang langsung dan penuh, Allport menamakan “ partisipasi
otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari
usaha manusia” dan orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan
Orang-orang Lain
Allport membedakan dua macam
kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain, yaitu :
a.
Kapasitas
untuk keintiman
Orang
yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap
orang tua, anak, teman akrab dan partner. Yang dihasilkan oleh kapasitas
keintiman adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang dengan baik.
Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman ialah suatu perasaan identitas diri
yang berkembang dengan baik. Dan hubungan cinta dari orang yang sehat adalah
tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
b.
Kapasitas
untuk perasaan terharu
Suatu
pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua
bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan,
penderitaan, ketakutan, dan kegagalan yang merupakan cirri kehidupan manusia.
Hasil dari kapasitas untuk perasaan terharu, kepribadian yang matang sabar
terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengaadili atau
menghukumnya.orang yang sehat menerima kelemahan manusia dan mengetahui bahwa
dia memiliki kelemahan yang sama.
3. Keamanan Emosional
Kepribadian-kepribadian yang
sehat mampu menerima emosi-emosi manusia. Kepribadian yang sehat mengontrol
emosi-emosi mereka, sehingga emosi-emosi ini tidak mengganggu aktivitas antar
pribadi. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport “
sabar terhadap kekcewaan “, Seseorang bereaksi terhadap tekanan-tekanan dan
terhadap hambatan dari kemauan-kemauan dan keinginan-keinginan.
4. Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang
dunia mereka secara objektif. Orang-orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa
orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut
suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana
adanya.
5. Keterampilan-keterampilan dan
Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya
pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri sendiri di dalamnya. Keberhasilan
dalam pekerjaan menunjukkan perkembangan keterampilan-keterampilan dan
bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Allport juga mengutip apa yang
dikatakan oleh Harvey Cushing , “ Satu-satunya cara untuk melangsungkan
kehidupan adaalah menyelesaikan tugas.
Pekerjaan dan tanggung jawab
memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai
kematangan dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang
penting dan melakukannya untuk dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6. Pemahaman Diri
Kepribadian yang sehat mencapai
suatu tingkat pemahaman diri yang lebih tinggi daripada orang-orang neurotis.
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan atau perbedaan
antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya menurut
keadaan yang sesungguhnya. Orang yang sehat juga dapat terbuka pada pendapat
orang-orang lain dalam merumuskan suatu gambaran diri yang objektif.
Orang yang memiliki suatu tingkat
pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin meproyeksikan
kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepada orang lain.
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang-orang yang sehat melihat
kedepan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Memiliki suatu
perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai. Bagi Allport
rupanya mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi-aspirasi
dan arah ke masa depan. Maka orang yang sehat akan berkata “ saya sebaiknya
bertingkah laku begini “. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan
kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain,
dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau nilai-nilai etis.
b. Carl Rogers (1902-1987)
Cara-cara
khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau
tidak tergantung pada cinta yang diterima anak pada masa kecil. Pada waktu diri
itu berkembang, anak juga belajar membutuhkan cinta atau kebutuhan “
penghargaan positif “ (positive regard).
Self concept yang berkembang dari
anak sangat dipengaruhi oleh ibu.
Kepribadian
yang sehat adalah suatu proses atau suatu arah. Aktualisasi diri berlangsung
terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuannya
yakni orientasi ke masa depan, menarik individu kedepan dan selanjutnya
mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri.
Lima
sifat orang yang berfungsi sepenuhnya, yaitu :
1. Keterbukaan pada pengalaman
Sikap keterbukaan pada pengalaman
merupakan lawan dari sikap defensif. Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya
mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga
membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2. Kehidupan eksistensial
Kehidupan eksistensial merupakan
segi yang esensial dari kepribadian yang sehat.kepribadian terbuka kepada
segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap
pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sbagai respon atas
pengalaman momen yang berikutnya.
3. Kepercayaan terhadap organisme
orang sendiri
Karena terbuka pada semua
pengalaman serta menghidupkan pengalaman-pengalaman itu sepenuhnya, maka individu
yang sehat dapat membiarkan seluruh organisme mempertimbangkan setiap segi dari
suatu situasi. Semua faktor yang relevan diperhitungkan dan dipertimbangkan
serta dicapai keputusan yang akan memuaskan semua segi situasi sengan
baik.
4. Perasaan bebas
Seseorang
yang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih
dan bertindak. Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas tanpa adanya paksaan
atau rintangan antara alternative pikiran dan tindakan.
5. Kreatifitas
Semua orang yang berfungsi
sepenuhnya sangat kreatif dan lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan
terhadap perubahan yang drastic dalam kondisi lingkungan. Mereka memiliki
kreativitas dan spontanitas untuk menanggulangi perubahan-perubahan traumatis.
c.
Abraham Maslow (1908-1970)
Prasyarat
untuk mencapai aktualisasi diri ialah dengan memuaskan kebutuhan yang berada
dalam tingkat yang lebih rendah, yaitu :
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
Kebutuhan-kebutuhan yang jelas
terhadap makanan, air, udara, dan juga seks. Pemuasan terhadap
kebutuhan-kebutuhan tersebut sangat penting untuk kelangsungan hidup. Karena suatu
kebutuhan yang dipuaskan tidak lagi merupakan suatu kebutuhan, maka
kebutuhan-kebutuhan fisiologis memainkan suatu peranan yang minimal dalam
kehidupan kita. Dan setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis dipenuhi, maka akan
didorong oleh kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman.
2. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa
aman
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari
ketakutan dan kecemasan. Untuk pribadi yang sehat, kebutuhan akan rasa aman
tidak berlebih-lebihan atau selalu mendesak. Apabila mencapai suatu tingkat
tertentu dari rasa aman dan jaminan, maka kita digerakkan untuk memuaskan
kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta.
3. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa
memiliki dan cinta
Kebutuhan-kebutuhan ini, seperti
kita dapat mengggabungkan diri dalam suatu kelompok atau perkumpulan, menerima
nilai-nilai dan sifat-sifat guna merasakan perasaan memiliki. Dan untuk
memuaskan kebutuhan akan cinta dengan membangun suatu hubungan akrab dan penuh
perhatian dengan orang lain dan dengan hubungan ini member dan menerima cinta
sama penting. Apabila kita telah memuaskan kebutuhan akan rasa memiliki dan
cinta, maka kita membutuhkan rasa penghargaan.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Menurut Maslow, kebutuhan akan
penghargaan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
-
Penghargaan
yang berasal dari orang-orang lain.
Kita
akan merasa yakin bahwa diri kita baik yaitu jika orang-orang berpikir baik tentang
kita.
-
Penghargaan
terhadap diri sendiri.
Kita
merasa yakin dan aman akan diri kita yaitu ketika merasa berharga dan serasi
dan seimbang.
Apabila telah memuaskan semua
kebutuhan ini, maka didorong oleh kebutuhan yang paling tinggi yaitu kebutuhan
akan aktualisasi diri.
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan
sebagai perkembangan yang paling tinggi dan penggunaan semua bakat kita,
pemenuhan semua kualitas dan kapasitas kita.
Dan jika semua kebutuhan
terpenuhi maka dapat dikatakan kita sehat secara psikologis.
Sifat-sifat khusus yang
menggambarkan pengaktualisasi-pengaktualisasikan diri, yaitu :
1. Mengamati realitas secara efisien
2. Penerimaan umum atas kodrat, orang-orang
lain dan diri sendiri
3. Spontanitas, kesederhanaan, dan
kewajaran
4. Fokus pada masalah-masalah di
luat diri mereka
5. Kebutuhan akan privasi dan
independensi
6. Berfungsi secara otonom
7. Apresiasi yang senantiasa segar
8. Pengalaman-pengalaman mistik atau
“puncak”
9. Minat sosial
10. Hubungan antar pribadi
11. Struktur watak demokratis
12. Perbedaan antara sarana dan
tujuan, antara baik dan buruk
13. Perasaan humor yang tidak menimbulkan
permusuhan
14. Kreativitas
15. Resistensi terhadap inkulturasi
d.
Erich Fromm (1900-….)
Orang-orang
yang sehat memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis secara kreatif dan
produktif.
Fromm
menyebutkan kepribadian yang sehat, yaitu orientasi produktif. “Orientasi”
adalah suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan,
respons-respons intleketual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang,
benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri. “Produktif”
adalah orang yang menggunakan semua tenaga dan potensinya. Orang-orang yang
sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan
menjadi semua kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.
Jadi,
orientasi produktif suatu keadaan ideal atau tujuan perkembangan manusia dan
belum pernah dicapai dalam masyarakat manapun.
Sumber :
Schultz, Duane. (2011). Psikologi Pertumbuhan: model-model kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
Sumber Gambar :